Klik (x) untuk menutup
Klik Gambar di bawah ini untuk melanjutkan ke SMS Gratis
Minggu , November 24 2024

Di Bulgaria ada pasar jodoh

Bulgaria merupakan negara yang terletak di kawasan Eropa Tenggara, bertetangga dengan negara Rumania, Serbia, Republik Makedonia, Yunani, dan Turki.
Ibukota negara Bulgaria adalah Sofia.
Baiklah, disini akan dijelaskan mengenai pembahasan yang sangat menarik dan unik yaitu fenomena pasar jodoh di Bulgaria.
Pasar merupakan tempat bertemunya antara penjual dengan pembeli.
Tanpa pasar, tidak akan ada transaksi jual beli.
Pasar biasanya identik dengan menjual segala kebutuhan pokok (pangan), sandang, dan lain sebagainya dalam bentuk benda ataupun jasa.
Namun, ada pasar yang kelihatan terdengarnya aneh dan bikin kaget bahkan membuat kita geleng-geleng kepala yaitu pasar jodoh.
Memangnya ada pasar jodoh? jawabannya ialah tentu saja ada.
Mengenai pasar jodoh, pasar jodoh merupakan suatu tradisi unik di Bulgaria.
Pasar jodoh terletak di pinggiran Kota Stara Zagora, Bulgaria.
Pasar jodoh merupakan tempat bertemunya para lajang berkumpul untuk mencari pasangan hidup.
Pasar jodoh ini bertujuan untuk membantu pria lajang dalam menemukan seorang wanita muda sebagai cinta sejati dan sebagai calon istri ke jenjang pernikahan jika menjalin hubungan dengan serius, bukan sebagai ajang untuk kencan malam.
Para pria Roma lajang harus menaruh atau merogoh kocek yang tidak murah dalam bertransaksi penawaran jual beli.
Pasar tersebut pastinya ada proses tawar-menawar harga wanita seperti pasar biasa pada umumnya.
Pasar jodoh juga disebut sebagai Gipsy Bridal Market.
Pasar pengantin wanita (Gipsy Bridal Market) dibuka setiap 4 kali dalam setahun, terutama hari Sabtu pertama (hari Todorovden atau hari Santo Todor) yang dilaksanakan pada pertengahan bulan Maret.
Ternyata, tradisi unik ini hanya berlaku untuk Komunitas Kalaidzhi, komunitas dengan kehidupan strata sosial yang menengah kebawah.
Parade pasar unik ini diikuti ribuan orang.
Akan tetapi, ada syarat yang harus dipenuhi agar kedua belah pihak keluarga sama-sama saling menguntungkan dan proses transaksi berjalan lancar.
Pertama, keluarga perempuan harus membawa anak perempuan yang berusia 14-15 tahun keatas untuk dikenalkan kepada pria lajang beserta keluarga.
Sayangnya, mereka harus berhenti sekolah dan belajar dari rumah diusia tersebut dikarenakan agar anak gadis Kalaidzhi aman dari godaan dan tidak mudah bertemu dengan lawan jenis.
Kedua, para gadis wajib berdandan make up, riasan tebal, dan mengenakan gaun terbaik
Para gadis akan memakai perhiasan, berdandan memakai maskara, high heels, dan rok semenarik mungkin untuk memikat lawan jenis.
Sedangkan untuk pria, mengenakan celana jeans hitam dan kaos agar terlihat menonjolkan otot kekar mereka sekaligus dipadukan dengan jaket kulit hitam.
Mereka akan menari-nari sambil diiringi musik Gipsi untuk menarik perhatian para pria Roma yang hadir.
Dalam prosesnya, orangtua harus menunggu anak mereka ditepi keramaian dalam hal proses mengobrol, berbincang-bincang, bahkan berkenalan diri.
Usai mereka ngobrol, berkenalan diri, dan telah menemukan pasangan, pihak keluarga pria akan bernegosiasi membayar sejumlah uang kepada pihak keluarga gadis yang lebih tinggi dan mahal, asalkan gadis tersebut berparas cantik, masih perawan, dan adanya kecocokan. Jika si gadis tidak perawan, maka uang yang telah dibayarkan dapat ditarik kembali oleh pihak keluarga pria.
Ini sudah menjadi ketentuan adat Komunitas Kalaidzhi dalam menjunjung tinggi nilai keperawanan. Harga gadis-gadis di pasar tersebut berkisar 3.000-6.600 Dollar AS atau setara dengan Rp.39 juta-Rp.107 juta.
Semakin cantik dan banyak para pria ingin mendekatinya, maka semakin mahal.
Siapa yang berani melakukan penawaran lebih mahal, dia akan mendapatkan si gadis tersebut. Ibarat kata seperti mengajukan harga lelang.
Ternyata, tradisi unik ini masih dilestarikan sampai sekarang.
Dengan adanya pasar jodoh ini, bisa membantu perekonomian para Komunitas Kalaidzhi (keluarga para gadis) agar tidak hidup dalam kekurangan.
Selain itu, orangtua harus mempertahankan atau menjaga kehidupan anak gadisnya agar dijauhkan hal-hal yang tidak baik atau bersifat buruk. Oleh karena itu, fenomena pasar jodoh di Kota Stara Zagora ini bisa dijadikan sebagai destinasi wisata andalan dan menjadi pusat perhatian para wisatawan.

Check Also

Puasa Tarwiyah dan Arafah

Apakah Anda puasa hari ini? Idul Adha digelar tanggal 10 Dzulhijjah 1442 H atau bertepatan …

Tinggalkan Balasan