Klik (x) untuk menutup
Klik Gambar di bawah ini untuk melanjutkan ke SMS Gratis
Minggu , November 24 2024

𝗠𝗮𝘀𝗷𝗶𝗱 𝗦𝗼𝗲𝗸𝗮𝗿𝗻𝗼 𝗱𝗶 𝗞𝗼𝘁𝗮 𝗦𝗮𝗶𝗻𝘁 𝗣𝗲𝘁𝗲𝗿𝘀𝗯𝘂𝗿𝗴 𝗥𝘂𝘀𝗶𝗮

Di kota Saint Petersburg, tepatnya di dekat sungai Neva, terdapat sebuah masjid bernama Blue Mosque
Masjid ini sangat erat hubungannya dengan The Founding Father kita, Ir. Soekarno.
Nah, sebelum menjelaskan lebih lanjut hubungan Blue Mosque dengan Ir. Soekarno, mari kita tengok sejarah masjidnya terlebih dahulu.
Masjid Agung Saint Petersburg atau Blue Mosque adalah masjid yang dibangun selama 3 tahun. Mulai dari tahun 1910 sampai 1913, dengan donatur terbesarnya berasal dari Emir Bukhara (Uzbekistan) kala itu, yakni Said Abdoul Ahad.
Pada tanggal 3 Februari 1910, peletakkan batu pertama dimulai. Dengan dihadiri oleh Mohammad Alim Khan, Tevkelev yang pada saat itu menjabat menjadi Duta Besar Utsmani, serta pimpinan Partai Muslim di Parlemen Rusia (Duma).
Blue Mosque mempunyai menara dengan tinggi 49 meter bermozaik keramik berwarna biru langit, kubah berwarna biru setinggi 39 meter, bagian dalam yang dihiasi marmer berwarna biru, dan bagian muka yang menampilkan mozaik biru pirus yang digabungkan dengan ornamen oriental. Serta gaya arsitektur yang mirip dengan makam Timurlenk di Samarkand.
Bisa dibilang, masjid ini sangat besar karena bisa menampung sekitar lima ribu jamaah.
Selain itu, masjid ini juga mempunyai dinding yang dibuat dari batu granit berwarna abu-abu, serta lantai yang dilapisi karpet hasil tangan orang Asia Tengah.
Namun, semua kecantikkan Blue Mosque ini tak bisa bertahan lama, tepatnya hingga tahun 1940 Masjid Biru pun akhirnya dialihfungsikan menjadi gudang medis.
Dikarenakan pemerintah Uni Soviet kala itu melarang adanya tempat ibadah.
Belasan tahun kemudian, sang bapak Proklamator kita mengunjungi Rusia. Tepatnya pada bulan September 1956.
Pada saat itu, ia melihat sebuah bangunan berkubah yang ia yakini adalah sebuah masjid.
Dalam buku Sahabat Lama, Era Baru: 60 Tahun Pasang Surut Hubungan Indonesia-Rusia, Tomi Lebang menuliskan, “Dalam taksiran Sukarno, bangunan itu jika sebuah masjid, mampu menampung lebih dari 3.000 muslim bersembahyang berjamaah.”
Sementara itu, pada sabtu, 14 Oktober 2017, Fadli Zon yang saat itu menjabat menjadi Wakil Ketua DPR RI berkata, “Ceritanya, Bung Karno waktu itu lagi berkunjung ke Petersburg, sedang mencari tempat untuk bisa shalat dan akhirnya dia meminta masjid di Saint Petersburg ini untuk bisa dipakai dan dikembalikan menjadi tempat ibadah. Dikabulkan sama Khruschev.”
Ketika Ir. Soekarno akan mengunjungi bangunan tersebut, sebenarnya tentara Uni Soviet sempat melarangnya. Namun, Soekarno sangat bersikeras, hingga kenyataan pahit pun harus ia dapatkan ketika mendapati bangunan secantik Blue Mosque dalam keadaan sangat lusuh dan tidak terawat, serta tidak difungsikan sebagaimana mestinya.
Setelah mengunjungi masjid tersebut, Soekarno yang merasa sedih pun lantas mengutarakan kegundahannya pada Nikita Khrushchev selaku pemimpin Uni Soviet. Soekarno meminta pada Khrushchev, supaya Blue Mosque difungsikan kembali menjadi masjid.
Bukan hanya di Indonesia, di Rusia pun Soekarno sangat dihormati. Maka dengan berat hati, permintaan Soekarno pun dikabulkan.
Sepuluh hari berlalu, sebuah pengumuman pun terdengar. Bahwasanya masjid tersebut boleh digunakan kembali menjadi masjid.
Karena jasanya tersebut, tak heran jika Masjid Biru mendapat julukan ‘Masjid Soekarno’ oleh warga setempat maupun oleh masyarakat Indonesia.

Check Also

Puasa Tarwiyah dan Arafah

Apakah Anda puasa hari ini? Idul Adha digelar tanggal 10 Dzulhijjah 1442 H atau bertepatan …

Tinggalkan Balasan